Batusangkar — Memperkuat tata kelola universitas yang baik dan mewujudkan visi serta misi sebagai perguruan tinggi Islam yang berkualitas, Universitas Islam Negeri (UIN) Mahmud Yunus Batusangkar gelar kegiatan Pelatihan Manajemen Risiko.
Kegiatan ini secara resmi dibuka oleh Rektor UIN Mahmud Yunus Batusangkar Prof. Delmus Puneri Salim, Ph.D, yang berlangsung selama dua hari, (Selasa-Rabu 3–4 Juni 2025)

Pelatihan ini merupakan langkah strategis untuk meningkatkan penerapan Good University Governance (GUG) di lingkungan kampus. Penerapan GUG mengacu pada prinsip-prinsip tata kelola yang baik, yaitu transparansi, akuntabilitas, responsibilitas, independensi, dan kewajaran, yang menjadi landasan penting dalam penyelenggaraan pendidikan tinggi yang modern dan terpercaya.
Rektor UIN Mahmud Yunus Batusangkar dalam sambutannya menyampaikan bahwa pelatihan ini bertujuan untuk meningkatkan kinerja institusi, memperbaiki kualitas layanan, serta membangun kepercayaan mahasiswa dan pemangku kepentingan lainnya.
Lebih lanjut ia menerangkan, pengelolaan risiko yang baik tidak hanya menjadi kebutuhan, tetapi juga keharusan dalam memastikan keberlanjutan dan daya saing universitas.

Kegiatan ini juga menjadi momentum penting dalam memperkuat peran Satuan Pengawasan Internal (SPI) dalam mengawal jalannya roda organisasi. Melalui pelatihan ini, seluruh pejabat diharapkan mampu mengidentifikasi, mengukur, dan mengelola risiko secara efektif dalam setiap aspek kegiatan akademik dan non-akademik, serta menghasilkan dokumen manajemen risiko untuk semua Fakultas, Pascasarjana dan lembaga unit di UIN Mahmud Yunus Batusangkar.

Sementara itu, peserta pelatihan terdiri dari seluruh jajaran pejabat struktural di lingkungan UIN Mahmud Yunus Batusangkar, di antaranya Wakil Rektor, Dekan, Direktur Pascasarjana, Plt. Kepala Biro, Wakil Dekan, Ketua dan Sekretaris Lembaga, Ketua dan Sekretaris SPI, Kepala Bagian, Kepala Sub Bagian, Kepala dan Sekretaris P2B, Ketua Program Studi, Kepala Pusat, Kepala Laboratorium, serta para Ketua Tim pada jajaran Biro.
Selain penguatan tata kelola, pelatihan ini juga mendorong peningkatan partisipasi aktif dari seluruh stakeholder universitas dalam mewujudkan lingkungan kerja yang adaptif, transparan, dan akuntabel. Dengan pendekatan manajemen risiko yang sistematis dan terintegrasi, diharapkan seluruh unit kerja dapat merumuskan strategi yang tepat dalam menghadapi dinamika perubahan.

Melalui kegiatan ini, UIN Mahmud Yunus Batusangkar menegaskan komitmennya untuk terus melakukan inovasi dan penguatan tata kelola lembaga secara berkelanjutan, menuju universitas yang unggul, profesional, dan berdaya saing di tingkat nasional maupun internasional.