Select Page

Batusangkar – Satuan Pengawasan Internal (SPI) Universitas Islam Negeri (UIN) Mahmud Yunus Batusangkar menyelenggarakan Pelatihan Manajemen Risiko selama dua hari, pada Selasa dan Rabu, 3–4 Juni 2025.

Kegiatan ini menghadirkan empat narasumber yang kompeten di bidangnya, dengan tujuan utama memperkuat pemahaman serta implementasi manajemen risiko sebagai bagian dari strategi peningkatan tata kelola universitas yang baik (Good University Governance).

Ketua SPI, Sri Adella Fitri, S.E., M.Si., QIA., CFrA., ACCIA., dalam sambutannya menyampaikan bahwa pelatihan ini merupakan bagian dari komitmen SPI dalam mendukung terciptanya sistem pengelolaan institusi pendidikan tinggi yang akuntabel, transparan, dan berorientasi pada perbaikan berkelanjutan. Menurutnya, pemahaman terhadap manajemen risiko menjadi hal yang krusial dalam menghadapi dinamika perubahan lingkungan internal maupun eksternal kampus.

Kegiatan pelatihan ini secara resmi dibuka oleh Rektor UIN Mahmud Yunus Batusangkar, Prof. Delmus Puneri Salim, Ph.D., yang dalam kesempatan tersebut juga bertindak sebagai narasumber pertama. Beliau memaparkan materi dengan tema “Arah dan Kebijakan Tata Kelola Berbasis Risiko di UIN Mahmud Yunus Batusangkar”. Dalam pemaparannya, Rektor menekankan pentingnya integrasi kebijakan risiko dalam perencanaan strategis dan operasional universitas, guna mewujudkan tata kelola yang adaptif dan berdaya saing.

Narasumber kedua, Dr. Rizal, M.Ag., CRP., SS., menyampaikan materi yang berfokus pada konsep dasar manajemen risiko berdasarkan standar ISO 31000:2018. Ia menjelaskan secara sistematis prinsip-prinsip dasar, kerangka kerja, serta proses-proses utama dalam penerapan manajemen risiko yang dapat digunakan sebagai acuan dalam konteks pengelolaan institusi pendidikan tinggi.

Sesi ketiga diisi oleh Dr. Ulya Atsani, S.H., M.Hum., yang mengangkat tema “Tujuan dan Organisasi Perguruan Tinggi Berdasarkan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi”. Pemaparannya memberikan landasan normatif bagi peserta untuk memahami posisi dan tanggung jawab institusi perguruan tinggi dalam menciptakan tata kelola yang sesuai dengan regulasi nasional serta mendukung pencapaian tridharma perguruan tinggi.

Adapun sesi terakhir disampaikan oleh Khairul Marlin, S.E., M.Kom., M.M., bersama tim SPI. Materi yang disampaikan berfokus pada praktik penyusunan dokumen manajemen risiko, termasuk identifikasi, analisis, evaluasi, serta penyusunan peta risiko unit kerja. Sesi ini dirancang untuk membekali peserta dengan kemampuan teknis yang aplikatif dalam menyusun dokumen risiko yang akurat dan relevan dengan konteks institusi.

Dengan terlaksananya kegiatan ini, SPI berharap seluruh unit kerja di lingkungan UIN Mahmud Yunus Batusangkar dapat menginternalisasi prinsip manajemen risiko dalam seluruh aktivitas kelembagaan. Penerapan manajemen risiko secara konsisten diharapkan tidak hanya meningkatkan efektivitas dan efisiensi pengelolaan, tetapi juga memperkuat akuntabilitas institusi dalam menjalankan fungsinya sebagai perguruan tinggi yang unggul dan terpercaya.