
Batusangkar – Universitas Islam Negeri (UIN) Mahmud Yunus Batusangkar terus memperkuat posisinya sebagai kampus riset unggul. Hal ini terlihat pada pembukaan resmi kegiatan Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) Tahun 2025, yang dibuka langsung oleh Rektor Prof. Delmus Puneri Salim, S.Ag., M.A., M.Res., Ph.D, kamis (11/9/2025) di Kampus II.
Dalam sambutannya, Rektor Prof. Delmus menegaskan pentingnya riset dan pengabdian masyarakat sebagai jantung perguruan tinggi. Ia mengumumkan kebijakan baru berupa peningkatan insentif penelitian, skema PkM yang lebih sistematis, serta arah riset yang disesuaikan dengan roadmap universitas.
“Mulai tahun ini, penelitian dan PkM akan diarahkan secara lebih fokus. Tidak hanya menghasilkan publikasi ilmiah, tetapi juga harus berdampak nyata bagi masyarakat. UIN MY Batusangkar ingin menghadirkan ilmu yang hidup dan bermanfaat,” tegas Rektor.
Kegiatan tahun ini diikuti oleh jumlah peserta yang cukup besar, menunjukkan antusiasme sivitas akademika untuk berkontribusi:
- Penelitian: 47 peserta dengan 30 proposal yang terbagi dalam berbagai klaster riset.
- Pengabdian kepada Masyarakat (PKM): 70 peserta dengan 25 proposal yang siap diimplementasikan.
Data ini menegaskan bahwa tradisi riset dan pengabdian terus tumbuh di UIN MY Batusangkar, sejalan dengan target universitas menuju World Class University.
Melalui kebijakan baru ini, penelitian diarahkan untuk melahirkan publikasi bereputasi internasional sekaligus inovasi aplikatif yang dapat menjawab kebutuhan masyarakat. Sementara itu, PKM didorong untuk berorientasi pada program pemberdayaan yang nyata, seperti penguatan literasi, pendampingan ekonomi masyarakat, hingga isu-isu keagamaan kontemporer.
Ketua LP2M Dr. H. Asmendri, M. Pd menambahkan bahwa kebijakan baru ini akan memperkuat kolaborasi dosen, mahasiswa, dan mitra eksternal baik di tingkat nasional maupun internasional.
Dengan adanya kebijakan baru, UIN Mahmud Yunus Batusangkar berharap mampu menghasilkan karya riset yang tidak hanya berhenti di jurnal, tetapi juga hadir dalam bentuk solusi konkret bagi umat (Hospi).