Indonesian English Arabic
Select Page
Bagikan Ke  

Jakarta-Kementerian Agama RI kembali menunjukkan kiprah luar biasanya dalam meningkatkan kualitas pelayanan publik dengan meraih penghargaan sebagai Penyelenggara Inovasi Pelayanan Publik Terbaik Tahun 2024. Penghargaan ini diberikan oleh Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) dalam ajang Gebyar Pelayanan Prima di Jakarta, yang turut dihadiri oleh berbagai perwakilan kementerian, lembaga, hingga pemerintah daerah.

Menteri PANRB Azwar Anas dalam sambutannya menyoroti komitmen Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas dalam memperbaiki tata kelola birokrasi di Kemenag. Salah satu terobosan utama adalah perbaikan data kepegawaian yang sebelumnya kacau, namun kini 90% telah terselesaikan dengan rapi berkat kolaborasi dengan Badan Kepegawaian Negara (BKN). Selain itu, formasi jabatan yang dulu terbatas, kini meningkat drastis dengan 110 ribu formasi baru di seluruh Indonesia, termasuk untuk penghulu, penyuluh, dan guru.

Selain apresiasi dari PANRB, Menag Yaqut juga mengungkapkan rasa terima kasihnya kepada seluruh ASN Kemenag yang telah berkomitmen menghadirkan inovasi yang berdampak positif bagi peningkatan pelayanan publik. Inovasi digital melalui Pusaka SuperApp, program Haji Ramah Lansia, Cyber Islamic University (CIU), dan revitalisasi Kantor Urusan Agama (KUA) menjadi bukti konkret dari upaya berkelanjutan Kemenag dalam memberikan layanan prima di era digital.

Sebagai tambahan, dalam ajang Gebyar Pelayanan Prima ini, Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Bali juga berhasil meraih predikat 10 Terbaik Kelompok Kementerian dengan predikat Pelayanan Prima. Kantor Kemenag Kabupaten Bantul turut diakui sebagai penyelenggara pelayanan publik ramah kelompok rentan terbaik.

Menanggapi kabar ini, Rektor UIN Mahmud Yunus Batusangkar, Prof. Dr. Delmus Puneri Salim, S.Ag., M.A., M.Res., Ph.D., menyatakan dukungannya terhadap langkah-langkah inovatif Kemenag:

“Penghargaan ini adalah bukti bahwa reformasi birokrasi dan inovasi layanan publik di Kemenag tidak hanya sebatas wacana, tetapi nyata diimplementasikan. Kemenag berhasil memperkuat tata kelola kepegawaian dan digitalisasi layanan keagamaan melalui inovasi seperti Pusaka SuperApp dan Sertifikasi Halal Gratis (Sehati). Ini merupakan tonggak penting dalam meningkatkan pelayanan yang lebih efisien, transparan, dan inklusif bagi masyarakat.”

Prof. Delmus menambahkan bahwa inovasi yang dilakukan Kemenag menjadi teladan bagi lembaga pendidikan, termasuk UIN Mahmud Yunus Batusangkar, untuk berpartisipasi aktif dalam mendukung transformasi layanan pendidikan dan agama. Menurutnya, kolaborasi dan inovasi yang diinisiasi Kemenag bisa mendorong kualitas pendidikan agama menuju standar yang lebih tinggi dan mendukung visi World Class University.

Penghargaan ini diharapkan dapat mendorong Kemenag untuk melanjutkan berbagai inovasi layanan publik yang telah berdampak positif, tidak hanya di tingkat nasional tetapi juga global. (hospiburda)