Select Page

Penulis: Sirajul Munir Wakil Direktur Pascasarjana UIN Mahmud Yunus Batusangkar
Penerbit: Aksara Plus
Tahun Terbit: 2025
Jumlah Halaman: 170 Hal
Genre: Biografi
Resensator: Ika Lasmiatun, M.Pd

Buku Lompatan Mimpi Anak Air Bangis karya Sirajul Munir adalah sebuah kisah nyata perjuangan hidup seorang penarik becak yang kelak menyandang gelar doktor. Tidak hanya menyentuh hati, kisah ini juga membakar semangat dan harapan bahwa pendidikan bukan hanya milik orang kaya, melainkan hak setiap orang yang memiliki keteguhan hati, percaya pada kekuatan mimpi, serta terus berjuang.

Sirajul Munir menyajikan narasi kehidupan tokoh dengan gaya bahasa yang jujur, sederhana, dan menyentuh. Perjalanan berat yang ditempuh, mulai dari berjualan gorengan, menarik becak, serta pekerja lepas untuk bertahan hidup hingga menempuh pendidikan tinggi, ditulis dengan detail namun tetap ringan.

Sebagai mahasiswa beliau di IAIN Batusangkar (Sekarang UIN Mahmud Yunus Batusangkar), saya menyaksikan langsung bahwa kisah inspiratif dalam buku ini tidak hanya ditulis, tetapi juga hidup dalam sosok penulis. Beliau bukan hanya sosok dosen yang terampil menyampaikan ilmu, tetapi juga seorang pendidik sejati yang menyisipkan nilai- nilai kehidupan dalam setiap perkuliahan. Integritas beliau juga sangat tinggi, beliau adalah dosen yang selalu hadir tepat waktu pada pukul 07.15 pagi- bahkan seringkali kami, para mahasiswa yang ditunggu beliau karena kami terlambat datang. Keteladanan seperti inilah yang membuat figur beliau bukan hanya dihormati, tapi juga menginspirasi.

Kelebihan buku ini terletak pada kekuatan ceritanya yang autentik dan menggugah semangat. Setiap Mozaik disusun rapi dengan alur yang mengalir membuat pembaca terus ingin membalik halaman berikutnya. Selain itu, cerita di buku ini tak jarang menghadirkan semacam “tamparan kehidupan” yang mengajak pembaca merenung, namun berikutnyajuga memberi hiburan dengan diksinya seperti “otak miring ke kiri”, “umpan nyamuk”, hingga “nyamuk yang takut dengan saya” menjadi bumbu humor nan menyegarkan serta membuat suasana bacaan menjadi ringan tanpa kehilangan makna.

Ada yang menyebut ketebalan buku ini sebagai kelemahan. Secara fisik, buku ini bisa dikatakan relatif tipis dengan ukuran lebih kecil dari A5 untuk sebuah buku biografi. Tapi bagi saya, justru disitulah kekuatannya. Buku yang terbit di tengah generasi yang hidup dalam derasnya arus video pendek dan distraksi digital lainnya, buku ini tampil sebagai oase. Buku yang ringan dibawa dan dibaca tapi berat untuk dilupakan. Buku ini, menurut saya bisa menjadi detoks dari konsumsi cheap dopamine akibat scrollng media sosial hampir setiap waktu. Tanpa terasa, saya bisa meletakkan ponsel, dan bisa tenggelam dalam 170 halaman yang selesai dalam sekali duduk. Dan ketika halaman terakhir, yang terucap hanya satu hal: “Yah, kok sudah selesai?” Rasanya belum cukup, harus ada Lompatan Mimpi Anak Air Bangis part dua. Kisah seperti ini terlalu berharga untuk berhenti di sini.

Kesimpulan

Lompatan Mimpi Anak Air Bangis adalah buku yang sederhana dalam bentuk, namun kaya dalam hikmah. Ia adalah cermin, adalah lentera, adalah jalan sunyi yang mengajak kita memaknai ulang arti perjuangan dan pentingnya menjaga mimpi. Ia ditulis oleh tangan yang gemetar karena kelelahan, namun tetap menulis karena cinta akan makna kehidupan. Buku ini bukan hanya layak dibaca, tapi pantas diwariskan dalam ruang diskusi, mimbar inspirasi, hati yang ingin tumbuh, dan tekad yang tak ingin rapuh.

musimtogel Togel 4d