
Batusangkar- Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kelembagaan UIN Mahmud Yunus Batusangkar, Prof. Dr. Suswati Hendriani, M.Pd., M.Pd., menegaskan pentingnya menjadikan pendidikan sebagai titik temu antara ilmu pengetahuan, iman, dan budaya lokal, dalam sambutannya sebagai pembina upacara peringatan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) 2 Mei 2025 di halaman Kampus 2 UIN Mahmud Yunus Batusangkar, Jumat (2/5/2025).
Dalam amanatnya, Prof. Suswati menyampaikan bahwa semangat Hardiknas tidak hanya berhenti pada peringatan seremonial, tetapi harus menjadi titik refleksi bersama bagi semua elemen pendidikan, khususnya pendidikan tinggi keislaman. “Hardiknas adalah momen introspeksi dan transformasi. Pendidikan kita harus menjadi ruang tumbuhnya nilai, bukan hanya tempat mengejar gelar. Kita harus mampu menjawab tantangan zaman dengan tetap berpegang pada nilai spiritual, moral, dan budaya,” ujar Prof. Suswati.
Ia menekankan bahwa arah pendidikan tinggi di UIN Mahmud Yunus Batusangkar senantiasa didorong oleh visi integratif: memadukan keunggulan akademik, kekuatan nilai keislaman, dan kearifan lokal Minangkabau. Beliau juga menyampaikan pidato Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah Republik Indonesia bahwa hakikat pendidikan adalah proses membangun kepribadian yang utama, akhlak mulia dan peradaban bangsa. Bahkan Presiden Prabowo Subianto menempatkan pendidikan sebagai prioritas yang tertuang dalam Asta Cita keempat serta melalui pendidikan Presiden berkomitmen memutus mata rantai kemiskinan.
Sementara itu, Rektor UIN Mahmud Yunus Batusangkar, Prof. Dr. Delmus Puneri Salim, dalam keterangannya secara terpisah menyampaikan bahwa pendidikan di era modern memerlukan pendekatan holistik. Menurutnya, ada tiga tantangan besar yang harus dihadapi:
1. Disrupsi teknologi dan digitalisasi kampus
2. Krisis identitas nilai di kalangan generasi muda Muslim
3. Kebutuhan akan integrasi antara ilmu, iman, dan amal sosial
“Kita ingin kampus ini tidak hanya mencetak lulusan yang unggul di bidang akademik, tetapi juga menjadi muaddib (pendidik dan pembina nilai) yang mampu membumikan Islam dalam konteks kebangsaan dan kemodernan,” ujar Rektor. (hospiburda)