Batusangkar- Ada yang berbeda dalam seleksi masuk Pascasarjana UIN Mahmud Yunus Batusangkar tahun 2025 ini. Seleksi masuk yang akan digelar pada 17–18 Mei 2025, diantara ratusan peserta dari berbagai daerah di Indonesia, tampak dua wajah yang hadir dari belahan dunia lain, tepatnya dari Libya, Afrika Utara. Mereka adalah Abdul Salam Abraheem Eisay dan Rabeeah Farwj Amhimmid, yang sebelumnya kuliah di Al-Asmariyah Islamic University Libya, yang kini mencoba peruntungan akademiknya di Ranah Minangkabau, Sumatera Barat.
Keduanya memilih Program Magister Pendidikan Agama Islam, dengan harapan dapat memperdalam ilmu keislaman dalam perspektif Asia Tenggara, khususnya Indonesia yang dikenal dengan kekayaan tradisi Islam moderatnya.
“Indonesia adalah negara besar dengan warisan keilmuan Islam yang menarik. Saya ingin belajar lebih dalam di sini, dan UIN Mahmud Yunus Batusangkar tampak seperti tempat yang tepat,” ujar Abdul Salam saat mengikuti registrasi peserta seleksi.
Direktur Pascasarjana, Prof. Dr. Marjoni Imamora, M.Sc., mengungkapkan rasa bangganya atas kehadiran calon mahasiswa asing dalam seleksi tahun ini. “Ini adalah capaian yang menggembirakan bagi kami. Artinya, kepercayaan dunia internasional terhadap UIN Mahmud Yunus Batusangkar mulai tumbuh. Ini sekaligus memperkuat visi kami untuk menjadi kampus bertaraf dunia yang tetap berakar pada nilai lokal,” tuturnya.
Tak hanya sekadar angka, kehadiran dua calon mahasiswa dari Libya ini juga menjadi simbol keterbukaan kampus terhadap pertukaran ilmu dan budaya. Dengan latar belakang budaya yang berbeda, kehadiran Abdulsalam dan Rabeeah diyakini akan membawa warna baru dalam dinamika akademik Pascasarjana UIN Mahmud Yunus Batusangkar. Ini bukan hanya tentang belajar ilmu, tapi juga membangun jembatan antarbangsa melalui pendidikan. (hospiburda)